Sumedang, (Jumat, 6 Desember 2024) - Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan V dan VI serta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Regional Bandung pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) resmi ditutup pada Jumat, 6 Desember 2024. Bertempat di Kampus PPSDM Regional Bandung - BPSDM Kemendagri, Jalan Kiarapayung Km. 4,5, Sumedang, kegiatan ini berlangsung dengan semarak dan penuh makna.
Pelatihan yang telah berlangsung selama lebih dari empat bulan, sejak 5 Agustus 2024 hingga 6 Desember 2024, diikuti oleh 119 peserta, terdiri dari 80 peserta PKA dan 39 peserta PKP. Kegiatan pembelajaran mengadopsi metode blended learning yang menggabungkan pembelajaran daring dan tatap muka. Penutupan pelatihan ini berlangsung meriah dengan nuansa keberagaman budaya nusantara, di mana para peserta mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia sebagai simbol kebhinekaan dan semangat persatuan.
Acara ini turut dihadiri sejumlah pejabat dari instansi pengirim peserta, baik secara langsung maupun perwakilan. Kehadiran mereka mencerminkan dukungan dan komitmen yang kuat dalam pengembangan kompetensi kepemimpinan Aparatur Sipil Negara (ASN) guna menunjang kinerja pemerintah daerah.
Kepala PPSDM Regional Bandung - BPSDM Kemendagri, Indra Maulana Syamsul Arief, mewakili Kepala BPSDM Kemendagri, Sugeng Hariyono, menyampaikan sambutan yang inspiratif. Indra menegaskan bahwa pelatihan kepemimpinan ini bukan hanya sebuah proses pembelajaran, tetapi juga merupakan pijakan penting bagi para peserta dalam meniti karier di lingkungan pemerintahan.
“Pelatihan ini merupakan momentum berharga untuk memperkuat komitmen dalam melakukan perubahan positif. Setiap peserta diharapkan mampu menjadi agen perubahan di instansi masing-masing, tidak hanya berhenti pada kelulusan, tetapi juga berlanjut dalam implementasi aksi perubahan secara nyata dan berkelanjutan,” ujar Indra.
Ia menegaskan bahwa dalam konteks pemerintahan saat ini, digitalisasi dan pemanfaatan teknologi informasi menjadi fondasi utama dalam inovasi layanan publik. Media penyimpanan data berbasis cloud telah menjadi langkah konkret digitalisasi pemerintahan yang bertujuan mendukung tercapainya reformasi birokrasi dan good governance.
“Digitalisasi administrasi pemerintahan menjadi salah satu pilar reformasi birokrasi. Kita harus terus mendorong inovasi di bidang ini untuk mendukung pencapaian target reformasi birokrasi, meningkatkan efisiensi, dan memperkuat tata kelola pemerintahan yang baik,” tegasnya.
Indra juga menggarisbawahi bahwa paradigma pengelolaan ASN saat ini telah berubah. Undang-Undang ASN terbaru lebih mengedepankan efisiensi organisasi melalui prinsip "miskin struktur, kaya fungsi". Organisasi pemerintah diarahkan untuk memiliki struktur yang ramping, tetapi fungsinya tetap optimal dengan sistem kerja baru berbasis kinerja.
“Saat ini, pengelolaan ASN sudah mengarah pada sistem berbasis talent pool, di mana pengisian peran dan tugas tidak lagi bergantung pada jabatan struktural semata. Ketua tim kerja bisa berasal dari pejabat fungsional yang memiliki kinerja, kompetensi, dan kapasitas dalam pengambilan keputusan strategis,” jelas Indra.
Sistem berbasis merit juga memberikan peluang yang lebih luas bagi ASN untuk mengambil peran strategis dalam tim kerja. Pola ini memberikan ruang yang lebih besar bagi ASN non-struktural untuk menunjukkan kontribusinya.
Sebagai wujud apresiasi, Indra mengapresiasi aksi-aksi perubahan yang telah dirancang oleh para peserta selama pelatihan. Ia juga menekankan pentingnya menjaga komitmen dalam melaksanakan aksi perubahan tersebut, bahkan setelah pelatihan berakhir.
“Implementasi aksi perubahan jangan berhenti setelah pelatihan ini selesai. Kita berharap aksi-aksi inovatif yang telah Anda gagas dapat benar-benar diterapkan di instansi masing-masing, baik dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang. Inovasi yang berkelanjutan adalah kunci,” ucap Indra.
Sebagai contoh, Indra menyoroti keberhasilan inovasi dalam penanganan banjir DKI Jakarta yang digagas oleh Kemendagri. Menurutnya, pola penanganan banjir saat ini lebih komprehensif karena melibatkan upaya dari hulu hingga hilir. Inovasi seperti ini diharapkan dapat menginspirasi para peserta untuk melakukan perubahan serupa di instansi masing-masing.
Indra juga menyinggung kebijakan pemerintah terkait pemangkasan anggaran perjalanan dinas sebesar 50% di tahun 2025. Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa kebijakan tersebut tidak akan menghambat upaya pengembangan kompetensi ASN.
“Pemangkasan anggaran perjalanan dinas bertujuan untuk mengurangi kegiatan yang bersifat seremonial, bukan kegiatan yang meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, kita tetap bisa berinovasi dan menjaga kinerja yang optimal,” tegas Indra.
Ia mengingatkan para peserta bahwa inovasi dan kinerja merupakan dua hal yang akan menjadi nilai tambah seorang pemimpin.
“Teruslah berinovasi, karena yang akan menjadi nilai tambah dari kapasitas individu pemimpin adalah kinerjanya dan inovasinya. Buat perubahan ke arah yang lebih baik sesuai dinamika yang ada di masyarakat,” pesannya.
Penutupan pelatihan ini menandai akhir dari perjalanan pembelajaran, tetapi juga menjadi awal dari komitmen baru bagi para peserta. Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan V dan VI serta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan II ini diharapkan mampu mencetak pemimpin-pemimpin daerah yang memiliki visi kuat, inovatif, dan mampu memberikan solusi atas permasalahan yang ada di tengah masyarakat.
Kegiatan ini bukan sekadar proses seremonial, tetapi merupakan momentum untuk memotivasi para ASN agar terus melakukan perubahan dan inovasi. Dengan dukungan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 yang menitikberatkan pada peningkatan kualitas sumber daya aparatur, harapan besar disematkan pada para lulusan PKA dan PKP ini.
Penutupan pelatihan berlangsung penuh haru dan semangat. Peserta tampak antusias mengikuti prosesi hingga akhir. Momen simbolis seperti pemakaian pakaian adat mencerminkan semangat keberagaman dan persatuan yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.
Diharapkan, para alumni PKA dan PKP ini dapat menjadi motor penggerak perubahan di instansi masing-masing. Dengan bekal ilmu, keterampilan, dan inovasi yang telah dirancang selama pelatihan, mereka diharapkan mampu menjawab tantangan pemerintahan di masa depan.
“Mari kita terus semai semangat perubahan, perkuat komitmen berinovasi, dan hadirkan pelayanan publik yang lebih baik bagi masyarakat,” tutup Indra.
Penutupan pelatihan ini bukan hanya simbolisasi akhir program, tetapi juga menjadi pengingat akan tanggung jawab besar yang dipikul oleh para pemimpin di instansi masing-masing. Harapannya, semangat untuk berinovasi dan melahirkan perubahan yang positif terus bergelora demi terwujudnya tata kelola pemerintahan yang lebih baik.
Post Date : 9 December 2024 | Create By : pipk