Pengertian "gender" sebagai cermin dari konstruksi sosial mengimplikasikan bahwa persoalan "gender" senantiasa tersekat-sekat oleh ruang (context-based) dan waktu (time specific). Pemaknaan seperti itu membawa implikasikan yang cukup serius. Di satu segi, membuka pengetahuan kita tentang cara masyarakat di sekitar kita memaknai arti maskulinitas dan femininitas. dari segi yang lain, pada saat yang sama, mendorong kita untuk ikut mencipta ulang batasan-batasan tentangnya. Dengan menyadari visi transformatif dan peran partisipatif yang dimiliki oleh setiap individu, maka sesungguhnya secara kategoris batasan tentang gender selalu berada dalam kondisi "sedang" dikonstruksi secara soial.