Dijaman orde baru pelaksanaan pemencaran kekuasaan, asas dekonsentrasi dilaksanakan berdampingan dengan asas desentralisasi. Yang menarik perhatian tentang asas dekonsentrasi ini antara lain ialah bahwa asas itu tidak dimuat secara eksplisit dalam UUD 1945 baik sebelum maupun setelah amandemen, tetapi dimuat secara tegas dalam UU No. 5 Tahun 1974 sebagai pelaksanaan Pasal 18 UUD 1945. Dalam UUD 1945 sepanjang mengenai pelaksanaan pengaturan tentang pemerintahan daerah seperti UU No. 32 Tahun 2004 sebagai pengganti UU No. 22 Tahun 1999, asas itu muncul lagi. Dimana sumber ketentuan tentang dekonsentrasi dalam UUD 1945, secara umum ditafsirkan sebagai konsekuensi logis dari susunan pemerintahan negara kesatuan menurut Pasal 2 UUD 1945. Demikian fenomena asas dekonsentrasi yang ada di Indonesia.
Lebih jauh mengenai esensi asas dekonsentrasi tersebut, dibahas sedemikain apik dan mendalam oleh penulis dalam buku ini. Bagi setiap pemerhati studi hukum tata negara, buku ini merupakan literatur penting yang akan memberikan pemahaman tentang dekonsentrasi.